Cari di Blog ini


Home Hubungi Saya
2009-10-22

Nephila, Sarang Laba-Laba Terbesar  

image Pada tanggal 21 Oktober lalu, para peneliti AS dan Slovenia menemukan spesies Nephila yang merupakan pembuat sarang laba-laba terbesar. Tak hanya itu sarang yang dihasilkan dapat diubah menjadi emas. Sama halnya dengan ulat sutera yang sarangnya dapat digunakan sebagai bahan dasar sutera, Nephila ini juga dapat digunakan sebagai bahan dasar kain emas. Laba-laba ini berasal dari Madagaskar. Wah…. Harusnya orang Madagaskar kaya ya…?

 

Penelitinya ialah Smithsonian, bersama dengan Jonathan Coddington, ilmuwan senior dan kurator arakhnida dan myriapoda di Departemen Entomologi di Smithsonian's National Museum of Natural History. Mereka juga merekonstruksi proses evolusi kelas Nephilidae agar mengetahui sejarah para pendahulunya. Akhirya diketahui bahwa mereka merupakan penenun bola emas yang terbesar. Betina raksasa dengan panjang tubuh 1,5 inci (3,8 cm) dan rentang kaki 4-5 inci (10-12 cm); dan untuk spesies yang jantan lebih kecil dibandingkan dengan betinanya.

 

Dalam ilmu pengetahuan, telah kita ketahui  bahwa kita mengenal 41.000 spesies laba-laba, dan 400 hingga 500 ditemukan tiap tahunya. Namun, dari hasil yang banyak itu, golongan penenun emas sangatlah sedikit, baru ditemukan akhir abad ke-19. Oleh karena itu, tiap penemuannya sangatlah berharga. Apalagi, untuk spesies Nephila ini, dapat membuat sarangnya dengan diameter satu meter, tak hanya itu saja, banyak ilmuwan yang tertarik akan Nephila ini karena organ seksualnya yang besar dan mempunya dimorfisme.

 

Selama ini, telah ditemukan 150 macam spesies Nephila namun hanya 15 yang dianggap sah dewasa ini. Oleh karena itu, beberapa ilmuwan mengadakan ekspedisi ke Afrika bagian selatan untuk mengetahui spesies ini lebih lanjut. Penemuan-penemuan pertama tentang Nephila telah dirintis sejak tahun 1978. Dahulunya spesimen ini diangap hanya sebagai hibrida saja namun, Museum of Wina membuktikan ribuan sampel dan mereka menganggapnya bukan hibrida. Diketahui bahwa spesies jantan lebih kecil sekitar 5 kali daripada betinanya. Sungguh ironis, sang pejantan hanya sebagai miniatur dan mainan bagi para betinanya.

2009-10-19

Sejarah Kristenisasi oleh Agama Protestan  

Sejarah Kristenisasi oleh Agama Protestan

1. Zending Protestan pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1831 dengan dua orang pendeta bernama Riedel dan Schwarz ke Minahasa. Pada tahun 1850 mereka membuka sebuah Kweekschool (sekolah pendidikan guru) di Tomohon dan pada tahun 1868 dibuka pula Sekolah Guru Injil (Hulpzendelingen). Kristenisasi di Minahasa itu ditangani dan dibeayai oleh Nederlandse Zendelinggenootschap yang didirikan di Rotterdam tahun 1787. Pada tahun 1882 di Minahasa juga didirikan asrama dan sekolah khusus bagi anak-anak pegawai negeri serta orang-orang terkemuka. Semua sekolah tersebut mendapat subsidi dari Pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1888 mereka mendirikan percetakan untuk mencetak buku-buku, selebaran dan sebuah surat kabar yang bernama, "Cahaya Siang."  

2. Di kepulauan Sangihe dan Talaud bangsa Portugis telah lebih dahulu menyiarkan agama Kristen. Pekerjaan ini kemudian diambil alih dan diteruskan oleh bangsa Belanda di Ambon dan Maluku dipelopori antara lain oleh: J. Kam pada pertengahan abad ke 19 juga. Dia adalah utusan dari Nederlandse Zendinggenootschap tersebut. Kemudian mereka luaskan sampai ke pulau Buru. Adapun daerah Sulawesi Tengah dan Tenggara kristenisasi dilakukan oleh Bala Keselamatan atau Leger des Heils, sedang Gereformeerde Zendingbond mengirimkan pendeta Van Den Loodrecht ke Luwuk pada tahun 1913. Di Bolaang Mongondow pengkristenan dilakukan oleh Nederlandse Zendinggenootsehap. Pada tahun 1904 seorang raja meminta kepada Zending itu untuk mendirikan sebuah H.l.S. disana. Sekolah ini terlaksana pada tahun 1913. Perkumpulan De Nederlandse Zendingvereniging yang semula diberikan tugas mengkristenkan Jawa Barat, pada tahun 1915 juga beroperasi di Sulawesi Tenggara. 

3. Kristenisasi di Jawa Timur dipelopori oleh seorang tukang jam bangsa Belanda di Surabaya yang bernama Emde dan seorang tuan tanah bernama C. Coolen kira-kira pada tahun 1840. Empat tahun kemudian pengikut mereka berhasil membentuk sebuah desa Keristen di Mojowarno di mana dewasa ini berdiri sebuah rumah sakit Kristen yang amat besar dan modern. Pada tahun 1848 seorang zendeling lagi yaitu E.J. Jellesma datang ke Surabaya lalu ke Mojowarno. Dengan dibantu oleh seorang guru Injil Paulus Tosari didirikannya sebuah Kweekschool yang kemudian terpaksa ditutup pada tahun 1858. Tetapi pada tahun 1500 dapat dibuka kembali. Murid-murid dari pengikut C. Coolen menyebarluaskan agama Kristen ini sampai ke Pasuruan dan Kediri. Kemudian berdatangan para zendeling dari negeri Belanda untuk menyebarkan agamanya di tengah-tengah umat Islam. Mereka mendirikan rumah sakit rumah sakit di banyak tempat di samping rumah sakit besar Mojowarno.  

4. Di Jepara tinggal seorang bernama Tunggul Wulung yang terkenal dengan julukan Kiyahi Berahim. Dia adalah seorang petapa yang mengaku telah mendapat wahyu dari Allah lalu masuk Kristen. Tetapi kemudian dia campur-adukkan kepercayaan Kristen dengan Islam dan animisme, akhirnya dia tidak diakui lagi oleh gereja. Ada pula seorang santri bernama Sadrah, yang berhasil ditarik memeluk agama Kristen oleh seorang zendeling yang bernama Hoezoo. Sadrah kemudian mengembara hampir ke seluruh tanah Jawa dan banyak bertemu serta berwawancara dengan penyebar agama Kristen lainnya. Di Jakarta, dahulu Batavia, dia bertemu dengan MR. F.L. Anthing, bekas pejabat tinggi kehakiman di Semarang yang telah pindah ke Jakarta, Dia ini sangat besar jasanya dalam pernyebaran Kristen. Tahun 1867 Sadrah dibaptiskan dan dua tahun kemudian dia dipindahkan ke Purworejo untuk menyiarkan Kristen bekerja sama dengan nyonya Philips. Tahun 1870 pindah ke desa Karangjasa dekat Bagelen dan terus giat menyebarkan agamanya dan memimpin kaum Kristen Jawa. Dari sana Kristenisasi diperluas oleh Dewan Gereja (Gereformeerde Kerken) ke Banyumas dan Kedu lalu meluas ke Yogyakarta dan Surakarta.  

5. Adapun di Sumatera pekerjaan zending dapat dikatakan dimulai pada tahun 1890 di dacrah Sumatera Pasisir Timur. Pada tahun 1894 mereka sampai ke utara Danau Toba daerah Batak Karo. Pada tahun 1915 mereka dirikan rumahsakit di bawah pimpinan seorang Zuster bangsa Belanda. Pulau Nias dimasuki pada tahun 1866 oleh para zendeling dari perkumpulan Rheinische Missionsgeselschaft, yaitu gabungan zending yang berdiri pada tahun 1823 dan berpusat di Barmen wilayah Dusseldorf, Jerman. Mereka juga melebarkan sayap ke Pulau Mentawai dan Enggano. Rheinische Missionsgeselschafe ini juga beroperasi di pulau Kalimantan sebelah Selatan dan Timur untuk mengkristenkan suku Dayak. Pada tahun l904 kelihatan kemajuannya di Kuala Kurom dan Kahayan Hulu, lalu meluas dengan pesat.   Demikianlah ringkasan sejarah kristenisasi yang dilakukan oleh agama Protestan di tanah air kita.

2009-10-15

STRUKTUR ORGANISASI GEREJA KATOLIK  

 

Sri Paus dan Negara Vatikan

Menurut kepercayaan dalam Agama Katolik, maka kepala Gereja adalah Sri Yesus yang dalam bentuk nampak sehari-hari di dunia diwakili oleh Sri Paus. Jadi Sri Paus adalah Wakil Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja. Gereja Katolik mendasarkan hal ini pada ayat dalam Injil Mateus 16:18: "Petrus, engkau adalah batu karang; di atas karang padas ini akan kudirikan Gerejaku. Kuasa mautpun tidak dapat mengalahkannya." Jadi menurut tradisi Gereja Katolik Petrus diakui sebagai Paus yang Pertama.  Pelantikan Petrus sebagai Paus yang pertama, kemudian diikuti juga dengan penugasannya yang tertera dalam dialog Yesus dan Petrus seperti ditulis dalam Injil Yohanes 21:15-19, dimana Sri Yesus bertanya: "Petrus, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari yang lain?" Jawab Petrus: "Ya Tuhan, Tuhan mengetahui bahwa hamba mengasihi Tuhan." Yesus berkata: "Gembalakanlah segala dombaku." Dialog itu berlangsung sampai tiga kali dengan kata-kata yang sama.  Gereja Protestanpun mengakui bahwa Sri Yesus Kristus adalah Kepala Gerejanya, tetapi tidak mengakui kekuasaan Petrus sebagai Paus pertama dan dengan demikian juga tidak mengakui penggantinya sampai yang sekarang.  Semenjak Petrus sebagai Paus pertama sampai kepada Paus Paulus VI terdapat 263 orang Paus. Jadi Sri Paus Paulus VI adalah Paus yang ke 263. Bagaimana cara memilib nama seorang Paus? Seorang Kardinal yang terpilih menjadi Paus bebas memilih namanya. Jika dia memilih nama Yohanes, maka dilihat dalam daftar para Paus nama itu sudah dipakai oleh 23 orang Paus terdahulu, maka Paus yang sekarang bergelar Sri Paus Yohanes ke XXIV. Jika dia memilih nama Pius, sedang nama itu pernah dipakai oleh 12 pendahulunya, maka dia bergelar Paus Pius XIII; jika pengganti Paus Paulus VI memilih nama Paulus, maka dia bergelar Sri Paus Paulus VII, demikian seterusnya.  Gelar-gelar Sri Paus adalah: Kepala Gereja Katolik. pengganti Petrus, Primas (Pangeran) Gereja Katolik, Uskup kota Roma, Kepala Negara Vatikan.  Dalam urusan dunia Sri Paus adalah Kepala Negara Vatikan; Vatikan adalah negara kota seperti Singapura atau Monaco, yang luasnya 44 Ha. Didalamnya terdapat jalan raya, 2 buah Gereja besar diantaranya basilika St. Petrus, istana Sri Paus cita del Vatikano, gedung-gedung Kementerian (Konggregasi) yang berjumlah 10 dan sebuah Universitas Kepausan Gregorian. Vatikan sebagai negara terletak ditengah kota Roma (Itali) tetapi lepas dari pengaruh negara Italia.  Negara Vatikan mulai berdiri semenjak abad ke VIII, tetapi kemudian oleh gerakan Persatuan Itali Raya dibawah pimpinan Garibaldi dicaplok dan dijadikan bagian dari Negara Itali Raya semenjak tahun 1871. Jadi semenjak tahun itu Sri Paus hanya menjadi kepala Gereja saja, bukan seorang Kepala Negara yang berdaulat dan merdeka; bahkan dia lalu menjadi warga negara Italia. Usaha ke arah pemulihan kemerdekaan terus diusahakan dan baru tahun 1929 berhasil ditanda tangani Perjanjian Veteranen antara Sri Paus Pius XI dan Benedicto Musolini pemimpin Negara Itali waktu itu. Dalam Perjanjian itu ditegaskan bahwa kedaulatan Sri Paus dikembalikan dan diakui oleh Itali sebagai negara yang merdeka lepas dari Itali. Semua milik Gereja yang pernah disita dikembalikan.  Negara Vatikan juga disebut Negara Gereja. Dan sebagai negara, maka Vatikan juga mempanyai alat-alat perlengkapan sebagai negara. Terdapat 10 Kementerian yang disebut Konggregasi misalnya Konggregasi Suci Kepausan untuk urusan ibadat Suci, Konggregasi Kepausan untuk urusan orang-orang Kudus, dan lain-lain. Untuk urusan luar negeri diurus oleh Seketariat Negara. Sebagai suatu negara maka Vatikan juga mempunyai Duta Besar di negara lain, yang disebut Pro Nuncio atau Nunciatur; dan juga negara lain ada juga yang mempunyai Duta Besar Vatikan; Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia di Jalan Medan Merdeka Timur, sedang pada waktu ini (1977) yang menjabat Nunciatur adalah Mgr. (di baca Monsinyur) Vincentio Varargo, sedang duta Besar kita di Vatikan adalah RM. Soebadio. Vatikan juga mempunyai gedung penjara yang praktis tidak pernah digunakan. Mata uang dan perangko juga diterbitkan. Dengan demikian maka Vatikan memang merupakan suatu negara dalam arti yang sesuugguhnya.  Pakaian kebesaran Sri Paus adalah; tiara yaitu mahkota berlapis tiga yang melambangkan bahwa Sri Paus di samping seorang Raja, juga dalam memerintah mewakili Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Lalu Cincin bergambar Petrus sedang menjala ikan yang melambangkan bahwa Sri Paus meneruskan pekerjaan Petrus. Tongkat melambangkan bahwa karya gembala seperti ditugaskan Sri Yesus kepada Petrus memang sungguh diteruskan. Kasula merah, lambang Sri Paus sebagai Guru yang rela mengorbankan hidupnya (merah warna darah). Sri Yesus menurut kepercayaan orang Kristen, baik Katolik maupun Protestan berfungsi sebagai: Raja, Guru dan Gembala. Fungsi ini tampak dalam pakaian kebesaran Sri Paus.  Bagaimana cara pemilihan Paus? Pada zaman dulu, pemilihan Paus selalu mengikut sertakan Kaisar, Kepala Negara yang beragama Katolik di samping para Kardinal sebagai pembantu-pembantu Paus. Namun kebiasaan itu hapus semenjak abad ke XVI. Dan mulai waktu itu maka pemilihan Sri Paus hanya diikuti oleh para Kardinal saja. Jika terdengar kabar bahwa Sri Paus meninggal dunia, maka semua Kardinal dari seluruh dunia menuju ke kota Roma (Vatikan) tanpa diundang. Disana mereka bersidang dalam ruang tertutup. Dan selama sidang para Kardinal dilarang berhubungan dengan dunia luar. Sidang dipimpin oleh Kardinal yang tertua dibantu oleh Kardinal termuda dalam usia. Selain para Kardinal hadir juga Sekretaris Negara Vatikan yang biasanya bukan seorang Kardinal.  Tempat duduk para Kardinal merupakan kursi gantung yang bisa dinaikkan dan diturunkan. Kursi gantung itu disebut baldakim. Kaki para Kardinal tidak menyentuh tanah, sebagai lambang bahwa masalah duniawi (ras, bangsa, pandangan politis) tidak akan dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih Paus. Warna baldakim-pun bermacam-macam; ada yang berwarna merah, ada yang berwarna kuning dan ada yang berwarna hijau. Kardinal yang duduk di baldakim merah, artinya Kardinal yang diangkat oleh Paus yang baru saja meninggal dunia. Baldakim yang berwarna kuning disediakan untuk para Kardinal yang diangkat oleh Paus sebelumnya lagi, jadi dengan demikian berarti Kardinal yang duduk pada baldakim kuning pernah dua kali mengikuti pemilihan Paus dan baldakim yang berwarna hijau untuk para Kardinal yang pernah mengikuti pemilihan Sri Paus sampai tiga kali, jadi diangkat oleh Paus yang memerintah dua periode sebelum Paus yang meninggal ini. Lazimnya tidak ada Kardinal yang duduk di baldakim hijau. Pernah pemilihan Paus didalamnya tidak ada Kardinal yang duduk di baldakim merah, karena Paus yang meninggal baru 3 hari menduduki tahta, belum sempat mengangkat Kardinal, bahkan para Kardinal yang memilihnya belum semua pulang ke negerinya. Yang sudah pulang dan baru sampai dipertengahan jalan dan mendengar bahwa Paus yang baru dipilih 3 hari yang lalu meninggal, cepat-cepat kembali ke Vatikan lagi.  Sementara pemilihan Paus berlangsung, di luar gedung pemilihan telah berkumpul umat Katolik yang ingin mengetahui hasil pemilihan Paus Jika pemilihan tidak memenuhi syarat yang ditentukan misalnya Kardinal yang mendapat suara terbanyak belum mencapai prosentase yang ditentukan, maka pemilihan dianggap belum berhasil dan diulang kembali. Kertas pemungutan suara dikumpulkan dan dibakar dengan jerami basah. Dari cerobong yang dapat dilihat oleh rakyat yang menunggu di luar tampak asap hitam. Umat di luar gedung pemilihan tahu bahwa pemilihan belum berhasil. Jika sudah berhasil maka kertas pemilihan dibakar dengan jerami kering sehingga asap putihlah yang keluar dari dalam cerobong.  Begitu Paus baru terpilih, maka semua Kardinal menarik tali baldakimnya sehingga baldakim menyentuh tanah, sedang Kardinal yang terpilih sebagai Paus menarik tali baldakim bukan ke bawah tetapi keatas; ini sebagai lambang bahwa kedudukan mereka sekarang berlainan tidak lagi sejajar. Para Kardinal yang tak terpilih bersujud menyatakan kesetiaan mereka kepada hasil pilihan dan Paus terpilih. Kemudian Paus terpilih memberikan berkatnya yang pertama sebagai Paus. Paus terpilih dengan diantar oleh pimpinan sidang, yaitu dua Kardinal yang tertua dan yang termuda serta Sekretaris Negara membuka jendela di mana rakyat yang berkumpul di lapangan St. Petrus bersorak-sorak: "Viva il Santo Papa! Viva il Santo Papa! (Hidup Santo Bapa, Hidup Santo Bapa).  Kardinal yang tertua, yang memimpin sidang, kecuali jika dia sendiri yang terpilih menjadi Paus, maka pimpinan sidang yang lain yakni yang Kardinal termuda, mengenalkan kepada rakyat banyak yang kebanyakan umat Katolik itu: "Saudara-saudara, Yang Mulia Kardinal ... dari Negara ..., telah terpilih menjadi Paus baru dan beliau memilih nama: Sri Paus ... Rakyat kemudian bersujud dan Paus terpilih memberikan berkat kepausannya yang kedua.  Menurut pengajaran Gereja Ratolik, maka Sri Paus tidak mungkin sesat dalam menetapkan hukum yang berhubungan dengan masalah Agama. Surat edaran Sri Paus yang menerangkan suatu masalah disebut Ensiklik. Biasanya memang setiap Ensiklik Sri Paus selalu diterima dengan penuh ketaatan oleh dunia Katolik. Namun berbeda dengan Ensiklik Humanea Vitae yang dikeluarkan oleh Sri Paus Paulus VI sempat menggegerkan dunia, bukan saja dunia Katolik tetapi dunia pada umumnya: sebab untuk pertama kalinya Ensiklik Paus mendapat tantangan yang begitu hebat dan berakibat kewibawaan Sri Paus merosot dimata dunia. Ensiklik Humanea Vitae itu menegaskan bahwa masalah pengaturan kelahiran hanya diperbolehkan dengan metode pantang-berkala, sedang metode yang lain ditolak karena tidak sesuai dengan martabat manusia. Para Uskup di Negeri Belanda minta agar Ensiklik itu dicabut. Para Uskup di Indonesia dalam sidangnya memberikan penjelasan Pastoral tentang Ensiklik Humanea Vitae menjelaskan; "Bahwa Ensiklik itu lahir setelah penyelidikan yang cukup lama dengan penelitian yang biayanya tidak sedikit, serta banyak doa yang diarahkan untuk maksud itu. Maka bagaimanapun Ensiklik itu wajib kita hormati. Kepada saudara yang dengan terpaksa menjalankan dengan metode yang menyimpang dari yang dianjurkan oleh seruan Sri Paus, maka masalahnya harus dibicarakan antara suami isteri dengan sikap yang dewasa." Namun para Uskup tidak membenarkan usaha-usaha yang bersifat perkosaan terhadap martabat manusia, misalnya pengguguran dan pemandulan tetap.

Kardinal

Kardinal adalah pembantu Paus, sebagai Dewan Penasehat, Dewan Paus. Ada Kardinal yang bertempat tinggal di Negara Vatikan, yang biasanya memimpin suatu Konggregasi (Kementerian) dan ada pula yang bertempat tinggal di luar Vatikan, umpamanya Kardinal Darmoyuwono, Uskup Agung Semarang.   Pada jaman dulu jumlah Kardinal hanya 70, dan jumlah ini terus dipertahankan. Jika ada yang meninggal maka diangkat yang baru. Tetapi semenjak Paus Yohanes XXIII, maka tradisi yang menetapkan Kardinal hanya berjumlah 70 dihapuskan dan jumlahnya tidak dibatasi, sekarang jumlah para Kardinal lebih dari 120 orang dan jumlah itu bisa terus bertambah. Rupanya tradisi yang menetapkan jumlah Kardinal 70 diperoleh dari nas Injil Lukas 10:1 di mana diceritakan bahwa Yesus menyuruh 70 orang muridnya.   Menurut teori Kardinal itu bukan jabatan atau pangkat di atas Uskup, bahkan boleh seorang Pastor biasa diangkat Kardinal, bahkan seorang awam (dalam arti tidak ditahbiskan sebagai imam atau biarawan) dapat saja diangkat menjadi Kardinal, asal Katolik dan laki-laki. Tetapi dalam kenyataannya sekarang semua Kardinal yang diangkat itu umumnya Uskup atau Uskup Agung.

Uskup

Lain halnya dengan Kardinal, maka Uskup tidak boleh di sebut pembantu Paus; sebab pada hakekataya Paus juga Uskup kota Roma. Dalam tradisi Gereja Katolik, maka setiap Uskup harus sumpah setia dan tunduk dibawah pengganti Petrus yaitu Paus.   Kita mengenal istilah Uskup Agung dan Uskup, seolah-olah Uskup Agung membawahi Uskup. Setiap Uskup (Uskup Agung dan Uskup biasa) bertanggung jawab langsung kepada Sri Paus, namun mereka adalah Kepala Daerah otonom. Memang Uskup Agung merupakan koordisnator para Uskup di dalam wilayah Propinsi Gerejani   Jika suatu daerah dinilai belum dewasa sehingga belum diberi pemerintahan sendiri (hirarkie gereja), maka di daerah itu belum ada Keuskupan Agung atau Keuskupan. Untuk daerah itu, seperti Indonesia sebelum tahun 1961, dibentuk Vikariat atau Prefektur, yang dikepalai oleh seorang yang berpangkat Uskup. Bedanya Keuskupan (dan atau Keuskupan Agung) dengan Vikariat atau Apostolik ialah: bahwa Uskup yang memimpin sebuah Keuskupan bertindak atas nama dirinya sendiri, sedang Uskup yang memimpin Vikariat Apostolik bertindak atas nama Sri Paus.   Karena pangkat Uskup harus dikaitkan dengan nama daerah, maka Uskup yang tidak memimpin sebuah Keuskupan, yaitu jika dia memimpin sebuah Vikariat atau tugas lain misalnya sebagai Duta Besar, maka dia diberi sebutan tituler dan dikaitkan dengan nama daerah, yang biasanya daerah sebuah Keuskupan kuno yang sekarang telah musnah. Misalnya sebelum tahun 1961, belum ada Keuskupan Agung Jakarta yang ada Vikariat Apostolika de Jakartae; maka juga tidak ada Uskup Agung Jakarta; pimpinan Vikariat Jakarta diberi gelar: Uskup Agung tituler Trisaba mewakili Sri Paus memimpin Vikariat de Apostolika de Jakartae. Semarang: pada waktu Uskup Agung tituler Danaba. Purwokerto: Uskup tituler Balburu. demikianlah, keadaan sebelum tahun 1961. Setelah pemberian hirarkie Gereja di Indonesia sesuai dengan Dekrit Sri Paus Acta Apostolicae Sedis LIII hal. 244; tgl. 14 Januari 1961, maka lalu muncul Keuskupan Agung dan Keuskupan di Indonesia, maka dengan demikian dikenal jabatan Uskup Agung Jakarta, Uskup Agung Semarang dan lain-lain.   Uskup tituler juga diperuntukkan bagi Uskup yang tidak aktif lagi menjalankan fungsinya sebagai pemimpin Gereja (pensiun), misalnya Mgr. Adrianus Djajaseputro S.J. sewaktu memimpin Vikariat Jakartae bergelar Uskup Agung Tituler Trisaba; dan sekarang setelah tidak memimpin Keuskupan Agung Jakarta lagi, maka beliau bergelar Uskup Agung tituler Bolsena. Pada waktu Mgr. Pius Batubara menjabat sebagai Uskup Muda/Uskup Pembantu Keuskupan Agung Medan beliau bergelar: Uskup tituler Ubaba. Pada waktu dulu, jabatan Uskup selalu dipangku untuk masa seumur hidupnya, tetapi semenjak Paus Paulus VI menetapkan bahwa Uskup yang sudah berusia 75 tahun boleh mengajukan permohonan non aktif (pensiun). Jabatan Uskup bisa pensiun, tetapi pangkat yang melekat karena tahbisan (pelantikan) dibawa mati. Itu pula sebabnya pakaian kebesaran seorang Uskup yaitu tongkat, mahkota, Injil, kasula dibawakan sampai mati. Dan upacara penguburan seorang Uskup hanya boleh dilakukan oleh Uskup juga.   Uskup diangkat oleh Sri Paus dari 3 calon yang diusulkan oleh Dewan Keuskupan. Namun Sri Paus bebas juga mengangkat calon lain, namun hal yang demikian itu jarang sekali dilakukan. Dalam keputusan Sri Paus selalu disebutkan bahwa Pastor yang diangkat menjadi Uskup, pentahbisannya (upacara pelantikannya) boleh meminta kepada seorang Uskup yang lain. Pakaian kebesaran Uskup sama dengan pakaian kebesaran Sri Paus hanya berbeda dalam warna saja, dan tingkatan yang lebih rendah misalnya mahkotanya bukan tiara bertingkat tiga.   Dalam melaksanakan pekerjaan seorang Uskup dibantu oleh sebuah Staf yang biasanya terdiri dari Vikaris Jenderal (Wakil) bisa disebut juga Vikaris Epikopus (Wakil Uskup) dan biasanya hanya seorang, tetapi Keuskupan Agung Semarang mempunyai 4 orang Wakil Uskup; yang setiap Wakil Uskup membawahi bagian dari daerah Keuskupan itu, yakni: Semarang, Magelang, Yogyakarta dan Surakarta. Selain Vik.Jen. atau Vik. Ep. Uskup juga dibantu oleh seorang Sekretaris yang biasanya dijabat oleh seorang Pastor. Beberapa Delegatus, yang mengurus suatu bidang, misalnya Delegatus Sosial (Del.Sos.), Delegatus Pendidikan (Del.Pen.) dll, merupakan suatu Staf yang membantu Uskup.   Daerah Keuskupan terbagi atas beberapa Paroki yang dikepalai oleh seorang Pastor Paroki; mungkin dibantu oleh Pastor lain mungkin juga tidak.

Konferensi Uskup Nasional

Walaupun setiap Uskup langsung bertanggung jawab kepada Sri Paus dan daerahnya adalah otonom dan berdaulat penuh, namun Uskup yang bertempat tinggal di satu negara mempunyai persoalan yang sama dalam hal hidup di negara yang sama. Maka Uskup-Uskup tersebut membentuk suatu Sekretariat Bersama yang untuk Indonesia disebut MAWI, singkatan dari Majelis Agung Wali Gereja Indonesia berkantor di Jalan Taman Cut Mutiah No. 6 Jakarta.  Ini bukan berarti bahwa MAWI merupakan lembaga di antara Paus dan Uskup. Uskup berdaulat penuh atas daerahnya dan setiap 5 tahun sekali masing-masing Uskup mempunyai kewajiban menghadap Sri Paus. Kunjungan wajib ini disebut "ad limina." Di Indonesia terdapat 33 orang Uskup sehingga dengan demikian dapat dipastikan bahwa setiap tahun pasti ada Uskup dari Indonesia yang menghadap Paus.  MAWI setiap takun mengadakan Konferensi Para Uskup, biasanya menjelang akhir tahun. Selain membicarakan beberapa masalah juga dipilih Presidium MAWI yang baru. Presidium MAWI yang sekarang, diketuai oleh Yustinus Kardinal Darmoyuwono, Uskup Agung Semarang, dan 2 orang Wakil, yakni Mgr. Dr. Th. Lumanauw Pr. Uskup Agung Ujung Pandang dan Mgr. Donatos Djagom SVD, Uskup Agung Ende; Sekretaris Jenderal dijabat oleh Mgr. Dr. Leo Sukoto SJ, Uskup Agung Jakarta; Bendahara oleh Mgr. P.S. Hardjosoemarto, MSc. Uskup Purwokerto.  Pekerjaan Sekretariat MAWI dipimpin oleh seorang Pro Sekretaris. Pada MAWI ada bagian-bagian yang mengurusi suatu masalah, yang disebut PWI (Panitya Wali Gereja Indonesia), misalnya PWI Sosial, PWI Liturgi, PWI Seminari, dan lain-lain yang jumlahnya disesuaikan menurut kebutuhan. Selain itu juga ada bagian-bagian seperti Bagian Keuangan, Bagian Pendidikan, dll.

Konferensi Uskup Nasional   Walaupun setiap Uskup langsung bertanggung jawab kepada Sri Paus dan daerahnya adalah otonom dan berdaulat penuh, namun Uskup yang bertempat tinggal di satu negara mempunyai persoalan yang sama dalam hal hidup di negara yang sama. Maka Uskup-Uskup tersebut membentuk suatu Sekretariat Bersama yang untuk Indonesia disebut MAWI, singkatan dari Majelis Agung Wali Gereja Indonesia berkantor di Jalan Taman Cut Mutiah No. 6 Jakarta.  Ini bukan berarti bahwa MAWI merupakan lembaga di antara Paus dan Uskup. Uskup berdaulat penuh atas daerahnya dan setiap 5 tahun sekali masing-masing Uskup mempunyai kewajiban menghadap Sri Paus. Kunjungan wajib ini disebut "ad limina." Di Indonesia terdapat 33 orang Uskup sehingga dengan demikian dapat dipastikan bahwa setiap tahun pasti ada Uskup dari Indonesia yang menghadap Paus.  MAWI setiap takun mengadakan Konferensi Para Uskup, biasanya menjelang akhir tahun. Selain membicarakan beberapa masalah juga dipilih Presidium MAWI yang baru. Presidium MAWI yang sekarang, diketuai oleh Yustinus Kardinal Darmoyuwono, Uskup Agung Semarang, dan 2 orang Wakil, yakni Mgr. Dr. Th. Lumanauw Pr. Uskup Agung Ujung Pandang dan Mgr. Donatos Djagom SVD, Uskup Agung Ende; Sekretaris Jenderal dijabat oleh Mgr. Dr. Leo Sukoto SJ, Uskup Agung Jakarta; Bendahara oleh Mgr. P.S. Hardjosoemarto, MSc. Uskup Purwokerto.  Pekerjaan Sekretariat MAWI dipimpin oleh seorang Pro Sekretaris. Pada MAWI ada bagian-bagian yang mengurusi suatu masalah, yang disebut PWI (Panitya Wali Gereja Indonesia), misalnya PWI Sosial, PWI Liturgi, PWI Seminari, dan lain-lain yang jumlahnya disesuaikan menurut kebutuhan. Selain itu juga ada bagian-bagian seperti Bagian Keuangan, Bagian Pendidikan, dll.

2009-10-13

Teori Neoliberalisme  

 

Neoliberalisme

Neoliberalisme itu istilah licin yang sering mengecoh pemakainya. Misalnya, ekonomi pasar dianggap identik neoliberalisme. Neoliberalisme memang melibatkan aplikasi ekonomi-pasar, tetapi tidak semua ekonomi-pasar bersifat neoliberal (ekonomi pasar sosial, bukan neoliberal).

Neoliberalisme

Neoliberalisme itu istilah licin yang sering mengecoh pemakainya. Misalnya, ekonomi pasar dianggap identik neoliberalisme. Neoliberalisme memang melibatkan aplikasi ekonomi-pasar, tetapi tidak semua ekonomi-pasar bersifat neoliberal (ekonomi pasar sosial, bukan neoliberal). Atau, privatisasi sering dilihat identik dengan ciri kebijakan neoliberal. Padahal, tidak semua program privatisasi bersifat neoliberal. Mengapa istilah itu berawalan neo? Awalan neo (baru) pada istilah neoliberalisme menunjuk gejala kemiripan tata ekonomi 30 tahun terakhir dengan masa kejayaan liberalisme ekonomi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang ditandai dominasi financial capital dalam proses ekonomi. Namun, apa yang terjadi dalam 30 tahun terakhir bercorak lebih ekstrem daripada seabad lalu. Reinkarnasi liberalisme ekonomi akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dalam bentuk lebih ekstrem itu berlangsung dengan mengakhiri era besar yang disebut embedded liberalism. Embedded liberalism merupakan model ekonomi setelah Perang Dunia II hingga akhir dekade 1970-an. Intinya, kinerja ekonomi pasar dikawal dengan seperangkat aturan yang membuat relasi antara modal dan tenaga-kerja tidak selalu berakhir dengan subordinasi labour pada capital. Seperti tata ekonomi seabad lalu, neoliberalisme berisi kecenderungan lepasnya kinerja modal dari kawalan, tetapi dalam bentuk lebih ekstrem. Dari hal kecil itu tampak, betapa sulitnya menunjuk persis arti neoliberalisme. Selain itu, neoliberalisme merupakan istilah yang lebih terpahami dalam konteks intelektual Eropa (istilah liberal punya arti lain di AS). Dalam perjalanan sejarah yang tumpang tindih, neoliberalisme banyak dikaitkan visi ekonomi kelompok seperti Mont Pelerin Society dan ekonom mazhab Chicago, seperti Milton Friedman, Gary Becker, dan George Stigler. Namun, neoliberalisme bukan sekadar ekonomi. Ia visi tentang manusia dan masyarakat, dengan cara pikir ekonomi yang khas sebagai perangkat utama. Mungkin dua lapis definisi yang saling terkait dapat membantu memahami jantung filsafat ekonomi neoliberalisme.

Visi Antropologis

Lain dengan liberalisme abad ke-19, neoliberalisme berkembang melalui reduksi manusia sebagai makhluk ekonomi (homo oeconomicus). Tak ada yang aneh pada reduksi itu. Penciutan pengandaian itu tidak dengan sendirinya keliru. Keketatan berpikir dalam kinerja tiap ilmu biasanya melibatkan penciutan, seperti geografi berangkat dari pengandaian manusia sebagai makhluk ruang; ilmu hukum dari premis manusia sebagai makhluk tata aturan. Apakah visi antropologis yang telah diciutkan demi keketatan proses berpikir suatu bidang ilmu mengungkapkan seluruh dimensi manusia, tentu soal lain. Dari keragaman bidang akademis pun dari matematika hingga sastra, dari antropologi sampai teknologi sudah pasti penciutan asumsi bukan seluruh fakta dimensi manusia. Manusia pasti homo oeconomicus, tetapi homo oeconomicus pastilah bukan keseluruhan manusia. Yang menarik dari visi neoliberal adalah pengandaian manusia sebagai homo oeconomicus direntang luas untuk diterapkan pada semua dimensi hidup manusia. Pada gilirannya, perspektif oeconomicus itu direntang untuk menjadi prinsip pengorganisasian seluruh masyarakat. Inilah aspek yang mungkin paling tegas membedakan ekonomi neoliberal dari ekonomi liberal klasik. Tak ada yang lebih eksplisit dalam proyek perentangan ini daripada Gary Becker dalam The Economic Approach to Human Behavior (1976): pendekatan ekonomi menyediakan kerangka semesta untuk memahami semua tingkah laku manusia. Bagaimana mungkin sebuah visi, yang karena tuntutan bidang ilmu berdiri di atas penciutan asumsi, menjadi dominan? Tak ada teori yang berjalan sendiri.

Virtualisasi Ekonomi

Dalam stagnasi ekonomi negara-negara maju pada dasawarsa 1970-an, dan dalam revolusi teknologi informasi sejak awal dekade 1980-an, kecenderungan itu mengalami evolusi lanjut dan menghasilkan ciri utama neoliberalisme. Perspektif oeconomicus bukan hanya direntang untuk diterapkan pada dimensi lain hidup manusia, bahkan dalam perspektif oeconomicus sendiri berkembang hierarki prioritas: prioritas sektor finansial (financial capital) atas sektor-sektor lain dalam ekonomi. Hasilnya adalah revolusi produk finansial, seperti derivatif, sekuritas, dan semacamnya. Tren ini lalu mempertajam pembedaan antara sektor virtual dan sektor riil dalam ekonomi, dengan prioritas yang pertama. Dalam bahasa sederhana, proses ekonomi bergerak dengan prioritas transaksi uang ketimbang produksi barang/jasa riil. Ada anggapan, maraknya transaksi produk-produk finansial akan mengalir langsung ke investasi di sektor riil (dalam bentuk pabrik atau sepatu), yang diharapkan menyediakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Ekonom Gérard Duménil dan Dominique Lévy punya temuan penting dengan data statistik menawan. Dalam karya baru, Capital Resurgent (2004), mereka menemukan tetesan itu amat minim, di AS maupun di Perancis. Simpulnya, finance finances itself, but does not finance investment. Pokok ini sentral karena kritik atas neoliberalisme biasanya dianggap sikap antiinvestasi, antipertumbuhan, antiekonomi pasar, dan semacamnya. Dalam fakta, visi neoliberal yang berdiri di atas asumsi tentang manusia yang sudah amat diciutkan itu tentu penuh kontradiksi. Misalnya, bila dalam visi neoliberal tiap orang atau perusahaan bertanggung jawab atas diri sendiri, bagaimana harus dijelaskan bailout banyak bank dan perusahaan dengan uang setiap orang melalui dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)? Itulah mengapa tak sedikit ahli menyimpulkan, neoliberalisme merupakan cara para tuan besar modal merebut kembali kekuasaan, sesudah mereka terkekang dalam periode setelah PD II sampai dasawarsa 1970-an. Jadi, neoliberalisme baik atau buruk? Silakan menyimpulkan sendiri. Namun, untuk itu kita perlu berguru. Bulan Oktober 2005 terbit buku A Brief History of Neoliberalism karya David Harvey, mahaguru geografi dan ekonomi politik. Buku serius tetapi ringan itu amat perlu dibaca presiden, wakil presiden, para pengambil kebijakan publik, pelaku bisnis, dan khalayak pembaca di Indonesia. Seusai membaca buku itu, saya merasa Indonesia mirip negeri yatim piatu.

2009-10-10

Keajaiban Al-Qur’an dengan Gejala yang ada di Bumi  

 

Lapisan-Lapisan Atmosfer

Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfir, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Adalah fakta yang kini telah diterima bahwa atmosfir terdiri dari lapisan-lapisan berbeda yang tersusun secara berlapis, satu di atas yang lain. Persis sebagaimana dipaparkan dalam Al Qur’an, atmosfir terdiri dari tujuh lapisan. Ini pastilah salah satu keajaiban Al Qur’an.

Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis.

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al Qur'an, 2:29)

"Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." (Al Qur'an, 41:11-12)

Kata "langit", yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.

Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut:

Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut STRATOSFER. LAPISAN OZON adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut MESOSFER. . TERMOSFER berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut IONOSFER. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan EKSOSFER. .

Jika kita hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam ayat tersebut.

1. Troposfer

2. Stratosfer

3. Ozonosfer

4. Mesosfer

5. Termosfer

6. Ionosfer

7. Eksosfer

Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat ke-12, "… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." Dengan kata lain, Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya; dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya.

Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir. Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada troposfir.

Adalah sebuah keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400 tahun yang lalu.

Fungsi Gunung

Dengan perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam maupun ke atas permukaan bumi, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi yang berbeda, layaknya pasak. Kerak bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang senantiasa dalam keadaan bergerak. Fungsi pasak dari gunung ini mencegah guncangan dengan cara memancangkan kerak bumi yang memiliki struktur sangat mudah bergerak.

Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung.

"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)

Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi.

Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern.

Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.

Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut:

Pada bagian benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma.

Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai "pasak":

"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?" (Al Qur'an, 78:6-7)

Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.

Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut:

Isostasi: kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi. (Webster's New Twentieth Century Dictionary, 2. edition "Isostasy", New York, s. 975)

Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.

"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)

Angin yang Mengawinkan

Gambar di atas memperlihatkan tahap-tahap pembentukan gelombang air. Gelombang air terbentuk ketika angin meniup permukaan air. Akibat pengaruh angin ini, pertikel-partikel air mulai bergerak melingkar. Pergerakan ini kemudian mendorong terbentuknya gelombang air yang silih berganti, dan butiran-butiran air kemudian terbentuk oleh gelombang ini yang kemudian tersebar dan beterbangan di udara.

Dalam sebuah ayat Al Qur’an disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya.

"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)

Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran "mengawinkan" dari angin dalam pembentukan hujan.

Fungsi mengawinkan dari angin ini terjadi sebagaimana berikut:

Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. . Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan.

Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang di bawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan.

Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujanpun tidak akan pernah terjadi.

Hal terpenting di sini adalah bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat Al Qur’an, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam…

Lautan yang Tidak Bercampur Satu Sama Lain

Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan keduanya.

Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al Qur’an sebagai berikut:

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing." (Al Qur'an, 55:19-20)

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.

Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an

Kegelapan dan Gelombang di Dasar Lautan

Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru (lihat gambar di samping). Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. (lihat gambar atas). Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu..

"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:

Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali.

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.

Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan…" mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu.

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

Kadar Hujan

Fakta lain yang diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut;

"Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (Al Qur'an, 43:11)

Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau kadar" tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.

Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah "tetap": yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini dinyatakan dalam Al Qur'an dengan menggunakan istilah "menurunkan air dari langit menurut kadar". Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini,..

Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al Qur’an.

Pembentukan Hujan

Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan..

Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, "bahan baku" hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat.

Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur’an berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan,

"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)

Gambar di atas memperlihatkan butiran-butiran air yang lepas ke udara. Ini adalah tahap pertama dalam proses pembentukan hujan. Setelah itu, butiran-butiran air dalam awan yang baru saja terbentuk akan melayang di udara untuk kemudian menebal, menjadi jenuh, dan turun sebagai hujan. Seluruh tahapan ini disebutkan dalam Al Qur'an.

Kini, mari kita amati tiga tahap yang disebutkan dalam ayat ini.

TAHAP KE-1: "Dialah Allah Yang mengirimkan angin..."

Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut "perangkap air".

TAHAP KE-2: “...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal..."

Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.

TAHAP KE-3: "...lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya..."

Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.

Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan:

"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan- gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (Al Qur'an, 24:43)

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:

TAHAP - 1, Pergerakan awan oleh angin: Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.

TAHAP - 2, Pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar.

TAHAP - 3, Pembentukan awan yang bertumpang tindih: Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar. Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dsb. (Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A. Panofsky, 1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; and Jack C. Thompson, 1975, Elements of Meteorology, s. 141-142)

Kita harus ingat bahwa para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara rinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dsb. Sungguh jelas bahwa Allah telah memberitahu kita suatu informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.

Pergerakan Gunung

Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar.

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini.

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

Thank To Harun Yahya

Keajaiban Al-Qur’an dengan Ilmu Fisika  

 

Rahasia Besi

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

Penciptaan yang Berpasang-Pasangan

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan.

Relativitas Waktu

Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)

Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.

Thank to Harun Yahya

2009-10-08

Riwayat singkat Guevara dan Revolusi Kuba  

 

Ernesto Che Guevara 1928-1953

14 Juni 1928 Ernesto Guevara lahir di kota Rosario, Argentina, dari pasangan Ernesto Guevara Lynch dan Celia de la Serna; dia menjadi anak pertama dari lima bersaudara.

1945 Keluarga Guevara pindah ke Buenos Aires.

1945-1951 Ernesto Guevara belajar di sekolah kedokteran di Buenos Aires.

Januari-Juli 1952. Mengunjungi Peru, Kolombia dan Venezuela; di Peru bekerja di koloni penderita kusta.

10 Maret 1952 Fulgencio Batista melakukan kudeta di Kuba.

Maret 1953 Guevara menerima gelar dokter medis.

26 Juli 1953Fidel Castro memimpin penyerangan ke Garnisun Moncada di Santiago de Cuba, melancarkan perjuangan bersenjata revolusioner menentang Batista; serangan mengalami kegagalan dan tentara Batista membantai lebih dari lima puluh pejuang yang tertangkap; Castro dan lainnya yang hidup kemudian ditangkap dan dipenjarakan.

1953 Setelah menerima gelar sarjana kedokteran, Guevara melakukan perjalanan ke seluruh Amerika Latin; mengunjungi Bolivia, disana ia mempelajarai impak revolusi 1952.

24 Des 1953Sampai di Guatemala, yang berada dibawah pemerintahan Jacobs Arbens.

1954 Januari–Juni Tidak berhasil memperoleh pekerjaan menetap di bidang medis. Di Guatemala Guevara bekerja serabutan; mempelajari Marxisme dan berpartisipasi dalam memajukan revolusi Guatemala; bertemu dengan kaum revolusioner pengasingan Kuba, terutama Nico Lopez, seorang veteran penyerangan Moncada.

17 Juni Tentara bayaran yang dilatih CIA dan dipimpin oleh Kolonel Carlos Castillo Armas menyerbu Guatemala; Guevara secara sukarela ikut berjuang mempertahankan Guatemala; Arbenz menolak mempersenjatai rakyat Guatemala.

27 Juni Arbenz meletakkan jabatan.

Agustus Tentara bayaran memasuki Guatemala City dan mulai membantai pendukung rejim Arbenz; Guevara mencari perlindungan ke kedutaan Argentina.

21 September Sampai di Mexico City; selanjutnya memperoleh pekerjaan sebagai dokter di Central Hospital.

1955

16 Juni Fidel Castro dan pejuang Moncada lainnya yang masih hidup dibebaskan dari penjara di Kuba karena tekanan kampanye pertahanan publik yang gencar.

Juni Guevara menemui Nico Lopez, yang juga berada di Mexico City; beberapa hari kemudian Lopez mengatur pertemuan Guevara dengan Raul Castro (adik Fidel Castro).

7 Juli Fidel Castro sampai di Meksiko dengan tujuan mengorganisir ekspedisi bersenjata ke Kuba.

Jul-Agustus Guevara bertemu Fidel Castro; mendaftarkan diri sebagai anggota tetap ketiga dari ekspedisi gerilya; selanjutnya terlibat dalam latihan perang gerilya; pejuang Kuba memberinya nama julukan “Che”, sebutan salam khas Argentina.

1956

24 Juni Guevara ditangkap bersama 28 anggota ekspedisi lainnya oleh polisi Meksiko, termasuk Fidel Castro; Guevara dijatuhi hukuman lima puluh tujuh hari kurungan.

25 November Delapan puluh dua pejuang, termasuk Che Guevara, berlayar ke Kuba dengan menggunakan kapal layar Granma, berangkat dari pelabuhan Tuxpan di Mexico.

30 November Frank Pais memimpin pemberontakan di Santiago de Cuba, waktunya bersamaan dengan jadwal pendaratan Granma.

2 Desember Granma mencapai Kuba di pantai Las Coloradas, Propinsi Oriente.

5 Desember Pejuang-pejuang pemberontak disergap oleh tentara Batista di Alegria de Pio dan dicerai beraikan; sebagian besar gerilyawan ditangkap dan dibunuh; Guevara terluka.

20 Desember Kelompok Guevara bergabung dengan Fidel Castro; terdapat kurang dari lusinan pejuang dalam tentara pemberontak (Rebel Army).

1957

17 Januari Pemberontak menyerbu pos terdepan dalam serangan la Plata.

22 Januari Tentara pemberontak menyergap tentara pemerintah di Arroyo del Infierno.

13 Maret Pejuang-pejuang dari Revolutionary Directorate menyerbu Istana kepresidenan di Havana; serangan gagal dan sejumlah revolusioner terbunuh, termasuk Jose Antonio Echeveirra.

27-28 Mei Serangan terhadap El Uvero berlangsung di Sierra, kemenangan utama bagi tentara pemberontak.

Juli Tentara pemberontak membentuk pasukan kedua; Guevara dipilih untuk memimpinnya dan diusulkan menjadi komandan.

1958

9 April Gerakan 26 Juli Menyerukan pemogokan umum di seluruh Kuba; pemogokan gagal.

24 Mei Batista melancarkan ofensi militer habis-habisan terhadap tentara pemberontak di Sierra Maestra.

Juli Serangan terhadap El Jigue; kemenangan menentukan bagi tentara pemberontak yang menandai ofensi balik oleh tentara pemberontak.

31 Agustus Guevara memimpin invasi pasukan dari Sierra Maestra menuju propinsi Las Villas di Kuba Tengah; beberapa hari sebelumnya Camilo Cienfuegos diperintahkan memimpin pasukan lainnya, menuju propinsi Pinar del Rio di ujung barat Kuba.

16 Oktober Pasukan Guevara sampai di Pegunungan Escambray; memetapkan kontak dengan kekuatan-kekuatan gerilya lainnya yang ada di sana.

Desember Pasukan pemberontak Guevara dan Cienfuegos menguasai sejumlah propinsi Las Villas dan secara efektif telah memotong setengah pulau.

28 Desember Pasukan Guevara mulai menyerbu Santa Clara, ibukota Las Villas.

1959

1 Januari Batista meninggalkan Kuba pada pukul 02.00 dini hari; Junta Militer mengambil alih kekuasaan; Fidel Castro menentang Junta militer baru dan menyerukan meneruskan perjuangan; Santa Clara jatuh ke tangan pemberontak;Guevara dan Cienfuegos diperintahkan segera menuju Havana.

2 Januari Kaum buruh Kuba menanggapi seruan Fidel Castro untuk mengadakan pemogokan umum revolusioner dan negeri menjadi lumpuh; pasukan Guevara memasuki Havana dan menduduki benteng La Cabana, bekas kubu pertahanan Batista.

5 Januari Manuel Urrutia, calon terpilih gerakan 26 Juli, menjabat presiden.

8 Januari Fidel Castro sampai di Havana; ratusan ribu orang mengelu-elukan memberi selamat kepadanya.

9 Februari Guevara dinyatakan sebagai warga negara Kuba, sebagai tanda penghargaan atas sumbangsihnya bagi pembebasan Kuba.

16 Februari Fidel Castro menjadi perdana menteri.

27 Februari Pemerintahan revolusioner menerima rencana undang-undang penurunan tarif listrik.

6 Maret Pemerintahan revolusioner menerima Undang-undang penurunan ongkos sewa kira-kira 30-50 %.

Maret Pemerintahan revolusioner menghapuskan diskriminasi rasial.

17 Mei Proklamasi Undang-undang reformasi agraria, menetapkan batas penguasaan tanah seluas maksimum 1,00are dan melakukan distribusi tanah bagi petani.

12 Juni–8 September Guevara melakukan perjalanan ke Eropa, Afrika dan Asia; menanda tangani sejumlah persetujuan perdagangan, teknologi dan kebudayaan.

30 Juli Mengadakan konferensi pers di Jakarta, Indonesia; Guevara menyatakan dukungannya terhadap gerakan rakyat dunia ke tigayang berupaya melepaskan diri dari penghisapan imperialisme, termasuk Indonesia.

16-17 Juli Castro mengundurkan diri sebagai perdana menteri karena krisis pemerintahan yang timbul dari penentangan Urrutia terhadap tindakan-tindakan revolusioner; akibatnya kekuatan massa rakyat meledak dan mendesak Urrutia untuk segera mengundurkan diri dari jabatan presiden dan digantikan oleh Osvaldo Dorticos.

26 Juli-7 Oktober Castro kembali menduduki pos perdana menteri.

7 Oktober Guevara ditunjuk sebagai kepala departemen industri dari Institut Reformasi Agraria Nasional (INRA).

21 Oktober Mengikuti upaya melancarkan pemberontakan kontra-Revolusi, Huber Matos, komandan tentara pemberontak di propinsi Camaguey, ditangkap oleh kepala staf tentara pemberontak, Camilo Cienfuegos.

26 Oktober Pengumuman terbentuknya milisi revolusioner nasional, yang mengiringi ribuan buruh dan petani dalam perjuangan menentang kontra revolusi.

28 Oktober Pesawat terbang yang ditumpangi Camilio Cienfuegos jatuh dalam perjalanan kembali ke Havana; Cienfuegos tewas.

26 November Guevara ditunjuk sebagai presiden Bank nasional, yang bertanggung jawab atas finansial Kuba.

1960

4 Maret La Coubre, sebuah kapal perancis yang membawa persenjataan dari Belgia, meledak secara misterius di pelabuhan Havana, menewaskan 81 orang; dalam rapat massa keesokan harinya Fidel Castro menyerukan semboyan Revolusi Kuba yang terkenal itu “Patria O Muerte!” (Tanah Air atau Mati).

17 Maret Presiden Eisenhower memerintahkan CIA untuk mulai mempersiapkan tentara pengasingan Kuba untuk menyerbu Kuba.

8 Mei Kuba dan Uni Soviet menetapkan hubungan diplomatik.

29 Juni –1 Juli Pemerintahan Revolusioner menasionalisasikan kilang-kilang minyak Texaco, Esso, dan Shell mengikuti penolakan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap kilang minyak yang dibeli oleh Kuba dari Uni Soviet.

6 Juli Eisenhower memerintahkan mengurangi kira-kira 700.000 ton gula yang telah disepakati hendak dibeli AS dari Kuba.

9 Juli Uni Soviet mengumumkan hendak membeli semua gula yang batal dibeli oleh AS.

6 Agustus Sebagai jawaban atas agresi ekonomi yang dilancarkan AS terhadap Kuba, pemerintahan revolusioner mendekritkan nasionalisasi perusahaan-perusahaan besar AS di Kuba.

28 September Fidel Castro mengumumkan tujuan pembentukan komite-komite pertahanan revolusi (CDRs) sebagai organ kewaspadaan rakyat dan mobilisasi rakyat menghadapi aktivitas kontra revolusi.

13 Oktober Pemerintahan revolusioner menasionalisasikan bank-bank swasta asing dan dalam negeri, demikian pula 382 perusahaan industri raksasa dalam negeri.

14 Oktober Undang-Undang Reformasi Perkotaan diterima, menasionalisasikan perumahan dan gedung-gedung; rakyat Kuba dijamin haknya untuk mendiaminya.

19 Oktober Pemerintahan Amerika Serikat mendekritkan embargo sebagian produk terhadap perdagangan dengan Kuba.

21 Oktober Penyatuan gerakan pemuda revolusioner ke dalam Perhimpunan Pemberontak Muda. Guevara melakukan perjalanan ke Uni Sovyet, Republik Demokrasi Jerman, Cekoslowakia. Cina, dan Korea Utara.

24 Oktober Pemerintahan Revolusioner menasionalisasikan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang ada di Kuba.

1961

3 Januari Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba.

6 Januari Guevara mengumumkan kepada rakyat Kuba mengenai persetujuan ekonomi yang ditandatangani dengan Uni Soviet dan negara-negara lain.

17 Januari Pemerintah Amerika Serikat melarang warga AS untuk melakukan perjalanan ke Kuba.

23 Februari Kementerian Industri didirikan dengan Guevara sebagai ketuanya.

31 Maret Presiden Kennedy menghapuskan quota gula Kuba.

15 April Sebagai bagian awal dari invasi terencana oleh tentara bayaran yang diorganisir Amerika, sejumlah pesawat terbang menyerang Santiago de Cuba dan Havana, menewaskan 70 orang dan melukai 53 orang.

16 April Pada arak-arakan massal untuk memberi penghormatan terakhir kepada korban serangan sebelumnya, Fidel Castro memprokamasikan karakter sosialis dari revolusi Kuba; Kuba dalam keadaan siaga menghadapi serangan berikutnya.

17 April 1.500 tentara bayaran yang diorganisasi oleh Washington menyerbu Kuba dari teluk Babi; kaum milisi revolusioner dengan serta merta memberikan perlawanan terhadap kaum kontra revolusioner tersebut; guevara dikirim untuk memimpin pasukan dipropinsi Pinar del rio.

19 April Kelompok tentara bayaran terakhir menyerah di Playa Giron (Giron beach).

8 Agustus Guevara menyampaikan pidato pada konperensi sosial dan ekonomi dari organisasi Negara-negara amerika (OAS) di Punta del Este , Uruguay; dia bertindak sebagai ketua delegasi Kuba.

22 Desember Kuba menyelesaikan kampanye pemberantasan buta huruf.

1962

31 Januari Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) memutuskan keanggotaan Kuba.

3 Februari Presiden Kennedy memerintahkan embargo total perdagangan AS dengan Kuba.

4 Februari Kuba mengeluarkan deklarasi Havana kedua sebagai jawaban kepada OAS, yang menegaskan dukungan Kuba kepada perjuangan revolusioner di seluruh Amerika.

8 Maret Dibentuk dewan nasional dari persatuan organisasi-organisasi revolusioner, menandai langkah maju dalam pengorganisasian partai revolusioner baru yang berdasarkan pernyataan dari gerakan 26 Juli, Partai Sosialis Rakyat, dan dewan Revolusioner; Guevara merupakan seorang anggota Dewan Nasional.

27 Agustus-7 September Guevara melakukan kunjungan kedua ke Uni Soviet.

22 Oktober Presiden Kennedy membuat gara-gara “Krisis peluru kendali Kuba”; Washington melakukan blokade laut dan mengancam Uni Soviet dengan perang nuklir; Kuba menjawabnya dengan melakukan mobilisasi rakyat demi pertahanan terhadap agresi Amerika Serikat; Guevara ditunjuk memimpin di Propinsi Pinal del Rio dalam menghadapi invasi AS itu.

28 Oktober Pemimpin Soviet Kruschev setuju memindahkan peluru kendali Soviet asalkan AS berjanji untuk tidak melakukan invasi terhadap Kuba.

1963

1963 Partai Persatuan Sosialis Revolusi (PURS) dibentuk melalui reorganisasi ORI; Guevara merupakan salah satu anggota Dewan Nasionalnya.

3-17 Juli Guevara mengunjungi Aljazair, yang baru saja merdeka dibawah pemerintahan revolusioner Ahmed bin Bella.

4 Oktober Undang-undang reformasi agraria kedua dicanangkan, yang mengatur batas penguasaan maksimum seluas 167 Are.

1964

25 Maret Guevara berpidato di konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan di Genewa, Swiss.

4 – 19 November Mengunjungi Uni Soviet.

9 Desember Meninggalkan Kuba untuk perjalanan keliling dunia selama tiga bulan.

14 Desember Berpidato di sidang umum PBB di New York.

17 Desember Meninggalkan New York menuju Afrika, dimana ia mengunjungi Aljazair, Mali, Congo(Brazzaville), Guinea, Ghana, Dahomey, Tanzania, dan Mesir.

1965

24 Februari Menghadiri seminar ekonomi organisasi Solidaritas Afro – Asia kedua di Aljazair.

14 Maret Kembali ke Kuba; segera setelah itu Guevara tidak pernah kelihatan.

1 April Fidel Castro menerima surat perpisahan dari Guevara meninggalkan Kuba untuk menjalankan misi internasionalis.

1 Oktober Partai Komunis Kuba secara resmi terbentuk.

3 Oktober Selama rapat terbuka untuk mengumumkan Komite Sentral Partai Komunis Kuba, Fidel Castro membacakan surat Guevara.

Desember Secara rahasia, Guevara kembali ke Kuba dari Congo, dimana ia telah mendukung kekuatan Revolusioner.

1966

3-14 Januari Konferensi Solidaritas rakyat Tiga Benua Asia, Afrika, Amerika Latin diselenggarakan di Havana.

Juli Guevara untuk pertama kali bertemu dengan detasement internasionalis Kuba untuk misi ke Bolivia; pertemuan diselenggarakan di propinsi Pinal de Rio.

4 November Sampai di Bolivia dengan nama samaran.

7 November Sampai ditempat dimana gerilya Bolivia menetapkan kemahnya; kontingen gerilya, termasuk tujuh belas dari Kuba, mencapai kekuatan puncaknya dalam banyak pertempuran.

1967

23 Maret Aksi militer gerilya pertama dilakukan; para pejuang dengan sukses menyergap satuan tentara Bolivia.

16 April Publikasi pesan Guevara ke tiga benua, seruan untuk “dua, tiga, banyak Vietnam” (maksudnya pesan bagi bangsa di dunia ke tiga untuk melakukan perjuangan revolusioner melawan imperialisme seperti yang dilakukan oleh rakyat Vietnam, red )

31 Juli–10 Agustus Organisasi Solidaritas Amerika Latin (OLAS) menyelenggarakan konferensi di Havana; Konferensi mendukung gerakan gerilya diseluruh Amerika Latin; Guevara dipilih sebagai ketua kehormatan. Mei–Oktober Detasemen gerilya di Bolivia menjadi semakin terisolasi; semakin banyak menderita pukulan dari musuh; ribuan tentara Bolivia bersama penasehat-penasehat AS-nya semakin rapat mengepung.

8 Oktober Tujuh belas gerilyawan yang tersisa disergap oleh tentara Bolivia; Guevara menderita luka serius dan ditangkap.

9 Oktober Guevara dibunuh setelah penangkapnya melakukan konsultasi dengan pemerintahan Bolivia dan Washington.

15 Oktober Fidel Castro membenarkan kematian Guevara dan menyatakan tiga hari berkabung di seluruh Kuba; 8

Oktober ditetapkan sebagai hari kepahlawanan Gerilya.

18 Oktober Fidel Castro menyampaikan pidato peringatan untuk Guevara di Plaza revolusi Havana yang dihadiri oleh

ratusan ribu massa.

Sumber: Indomarxis

Stagnasi dan Kemajuan Marxisme  

 

Rosa Luxemburg (1903)

Dalam ceramahnya yang dangkal tetapi pada waktunya menarik, berjudul Die soziale Bewegung in Frankreich und Belgien (Gerakan Sosialis di Perancis dan Belgia), Karl Gruen secara tepat menyatakan, bahwa teori-teori Fourier dan Saint-Simon mempunyai pengaruh-pengaruh yang sangat berbeda atas para pengikut mereka masing-masing. Saint-Simon adalah leluhur spiritual dari suatu generasi lengkap para penyelidik dan penulis yang piawai di berbagai bidang aktivitas intelektual; tetapi para pengikut Fourier adalah, dengan beberapa pengecualian, orang-orang yang secara membuta membeo kata-kata pemimpin/guru mereka, dan tidak mampu membuat kemajuan apa pun bagi ajarannya. Penjelasan Gruen mengenai perbedaan ini adalah, bahwa Fourier menyajikan dunia dengan suatu sistem yang tuntas-jadi, diuraikan dalam semua rinciannya; sedangkan Saint-Simon cuma melemparkan seberkas-lepas pikiran-pikiran besar pada para muridnya. Sekalipun bagiku Gruen agaknya memberikan terlalu sedikit perhatian pada perbedaan internal, perbedaan mendasar di antara teori-teori kedua otoritas klasik di bidang sosialisme utopian ini, aku merasa bahwa dalam keseluruhannya pengamatan itu tepat adanya. Tidak menyangsikan lagi, sebuah sistem gagasan-gagasan yang hanya digambarkan dalam garis-garis besarnya terbukti jauh lebih merangsang daripada sebuah struktur yang selesai dan simetris yang tidak memerlukan tambahan apapun dan tidak menawarkan suatu kelawasan (scope) bagi usaha bebas suatu pikiran yang aktif.

Apakah ini yang menyebabkan stagnasi dalam doktrin Marxisme, yang telah dicanangkan selama sekian banyak tahun? Kenyataan aktualnya adalah-bahwa, kecuali satu atau dua kontribusi bebas yang menandai suatu kemajuan seorang teoretisian (ahli teori)-sejak publikasi volume terakahir Modal dan yang terakhir dari tulisan-tulisan Engels, tiada terbit apapun yang lebih daripada beberapa populerisasi dan pemaparan yang bagus mengenai teori Marxis. Substansi teori itu tetap sebagaimana yang ditinggalkan oleh kedua pendiri sosialisme ilmiah itu.

Apakah ini dikarenakan sistem Marxis telah mengenakan secara terlalu kaku sebuah kerangka-kerja atas aktivitas-aktivitas pikiran independen? Tidak dapat disangkal bahwa Marx telah mempunyai suatu pengaruh yang membatasi pengembangan teori secara bebas oleh murid-muridnya. Marx maupun Engels menganggap perlu untuk menolak bertanggung-jawab atas ucapan-ucapan banyak dari mereka yang menyebut dirinya Marxis! Usaha yang seksama agar tetap dalam batas-batas Marxisme kadangkala mungkin sama celakanya bagi integritas proses berpikir seperti ekstrem lainnya-penolakan sepenuhnya terhadap pandangan Marxis, dan tekad untuk memanifestasikan kebebasan pikiran tanpa peduli segala resikonya.

Walaupun begitu, hanya yang menyangkut masalah-masalah ekonomi kita berhak berbicara tentang suatu batang-tubuh doktrin-doktrin yang kurang-lebih terurai secara lengkap yang diwariskan oleh Marx pada kita. Yang paling berharga dari semua ajaran-ajarannya, konsepsi materialis-dialektik tentang sejarah, hadir bagi kita sebagai tidak lebih daripada sebuah metode penyelidikan, sebagai beberapa pikiran pengarahan yang mengilhami, yang menawarkan kilasan-kilasan pandangan pada kita ke dalam suatu dunia yang sama-sekali baru, yang membukakan pada kita perspektif-perspektif yang tiada batasnya mengenai aktivitas independen, yang menyayapi semangat kita bagi penerbangan-penerbangan yang berani ke dalam wilayah-wilayah yang belum dieksplorasi.

Walaupun begitu, bahkan di wilayah ini, dengan beberapa kecualian, warisan Marxis masih dangkal adanya. Senjata baru yang ampuh itu berkarat karena tiada dipakai; dan teori mengenai materialisme historis tetap tidak teruraikan secara lengkap dan sekedar garis-garis besar (sketchy) seperti ketika pertama kali dirumuskan oleh para penciptanya. Maka, tidak dapat dikatakan bahwa kekakuan dan kelengkapan bangunan Marxis itu menjadi penjelasan mengenai gagalnya para penerus Marx untuk melanjutkan bangunan itu. Kita sering diberitahu bahwa gerakan kita tidak memiliki orang-orang berbakat yang mungkin berkemampuan untuk menguraikan lebih lanjut teori-teori Marx. Kekurangan seperti itu, memang, sudah ada sejak lama; tetapi kekurangan itu sendiri menuntut suatu penjelasan, dan tidak dapat dikemukakan untuk menjawab pertanyaan pokoknya. Kita mesti ingat bahwa setiap kurun-jaman membentuk material manusianya sendiri; bahwa, apabila di sesuatu periode terdapat suatu kebutuhan sejati akan eksponen-eksponen teoritis, maka periode itu akan menciptakan kekuatan-kekuatan yang di persyaratkan untuk pemuasan/pemenuhan kebutuhan itu.

Tetapi, adakah suatu kebutuhan sungguh-sungguh, suatu tuntutan efektif, bagi perkembangan lebih lanjut dari teori Marxis?

Dalam, sebuah karangan mengenai kontroversi antara Ajaran-ajaran Marxis dan Jevonsian di Inggris, Bernard Shaw, eksponen berbakat dari semi-sosialisme Fabian, mengejek Hyndman karena telah mengatakan bahwa volume pertama Modal telah memberikan padanya suatu pemahaman lengkap akan Marx, dan bahwa tiada terdapat celah-celah (gaps) dalam teori Marxis-sekalipun Friedrich Engrels, di dalam prakata volume kedua Modal, kemudian menyatakan bahwa volume pertama dengan teorinya tentang nilai, telah membiarkan tidak terpecahkan suatu masalah ekonomi yang fundamental, yang pemecahannya tidak akan diberikan sebelum volume ketiga diumumkan. Shaw jelas berhasil membuat posisi Hyndman tampak menertawakan sekali, walaupun Hyndman bisa saja menghibur diri dengan kenyataan bahwa boleh dikata seluruh dunia sosialis berada dalam perahu yang sama!

Volume ketiga dari Modal, dengan pemecahan masalah mengenai tingkat laba (masalah dasar dari para ahli ekonomi Marxis), tidak terbit sebelum tahun 1894. Seperti halnya di Jerman, seperti di semua negeri lain, agitasi telah dilakukan dengan bantuan material yang belum selesai yang dikandung di dalam volume pertama; doktrin Marxis telah dipopulerisasi dan mendapatkan penerimaan berdasarkan volume pertama ini saja; keberhasilan teori Marxis yang tidak lengkap itu memang sangat fenomenal; dan tidak seorangpun menyadari bahwa terdapat sesuatu celah di dalam ajaran itu.

Selanjutnya, ketika volume ketiga akhirnya terbit, sementara pada awalnya ia menarik perhatian di kalangan-kalangan para ahli yang terbatas, dan menimbulkan sejumlah komentar tertentu-sejauh yang mengenai gerakan sosialis secara keseluruhan, volume baru itu boleh dikata tidak mengesankan bagi wilayah-wilayah luas di mana gagasan-gagasan itu dibahas dalam buku asli itu telah menjadi dominan. Kesimpulan teoretikal dari volume 3 hingga kini tidak menimbulkan usaha apapun ke arah populerisasi, mereka juga tidak menjamin penyebar-luasan. Sebaliknya, bahkan di kalangan kaum social democrat kadangkala kita mendengar, dewasa ini, penggemaan-kembali kekecewaan dengan volume ketiga Modal yang begitu sering disuarakan oleh para ahli ekonomi burjuis-dan dengan demikian kaum sosial demokrat ini cuma sekedar memperlihatkan betapa sepenuhnya mereka menerima pemaparan tidak lengkap teori tentang nilai yang disajikan dalam volume pertama.*)

Bagaimana kita dapat menerangkan suatu gejala yang demikian luar-biasa? Shaw, yang (dengan mengutip ungkapannya sendiri) suka menertawakan orang-orang lain, mungkin saja sangat beralasan di sini, untuk menertawakan seluruh gerakan sosialis, sejauh itu didasarkan pada Marx! Tetapi, kalau ini yang dilakukannya, ia akan menertawakan manifestasi yang sangat serius/gawat dari kehidupan social kita. Nasib ganjil dari volume kedua dan ketiga dari Modal merupakan bukti paling menentukan dari nasib umum penelitian teoretikal gerakan kita.

Dari sudut-pandang ilmiah, volume ketiga dari Modal mesti, jelas sekali, terutama dipandang sebagai pelengkapan kritik Marx atas kapitalisme.Tanpa volume ketiga ini kita tidak dapat mengerti, baik hukum mengenai tingkat laba yang benar-benar dominan; maupun pecahnya nilai-lebih menjadi laba, bunga dan sewa; atau bekerjanya hukum nilai di dalam bidang persaingan, Tetapi, dan ini masalah yang terutama, semua masalah ini, betapapun pentingnya dari sudut pandang teori semurninya, dalam perbandingan adalah tidak penting dari sudut pandang praktis dari perang kelas. Sejauh yang mengenai perang kelas, masalah teoritis yang fundamental adalah asal-usul nilai lebih, yaitu, penjelasan ilmiah mengenai eksploitasi; bersama dengan penjelasan mengenai kecenderungan-kecenderungan pada sosialisasi proses produksi, yaitu, penjelasan ilmiah mengenai landasan objektif revolusi sosialis.

Kedua masalah ini telah dipecahkan di dalam volume pertama Modal, yang mendeduksi perampasan terhadap kaum perampas sebagai akibat tidak terelakkan dan kesudahan produksi nilai-lebih dan dari konsentrasi progresif dari modal. Dengan itu, sejauh yang mengenai teori, kebutuhan pokok gerakan pekerja dipenuhi. Kaum buruh, yang terlibat aktif di dalam perang (perjuangan) klas, tidak mempunyai kepentingan langsung dalam persoalan bagaimana nilai-lebih didistribusikan di kalangan masing-masing kelompok penghisap; atau dalam persoalan bagaimana, di dalam proses distribusi ini, persaingan menimbulkan penataan-kembali produksi.

Itulah sebabnya mengapa, bagi kaum sosialis pada umumnya, volume ketiga Modal tetap merupakan sebuah buku tidak terbaca. Tetapi, di dalam gerakan kita, yang berlaku bagi doktrin-doktrin ekonomi Marx, berlaku pula bagi penelitian teoritis umumnya. Merupakan ilusi semurninya untuk menganggap bahwa klas pekerja, di dalam gerakan pasangnya, dapat atas kemampuan sendiri menjadi tak-terhingga kreatifnya di dalam wilayah teoritis. Benar bahwa, seperti dikatakan oleh Engels, kaum buruh saja yang dewasa ini memelihara suatu pemahaman akan dan kepentingan dalam teori. Hasrat kaum buruh akan ilmu-pengetahuan merupakan salah-satu dari manifestasi kultural yang paling mencolok dewasa ini. Secara moral, juga, perjuangan klas-pekerja menandai renovasi kultural masyarakat. Tetapi partisipasi aktif kaum buruh di dalam derap-maju ilmu sangat bergantung pada pemenuhan kondisi-kondisi sosial tertentu.

Dalam setiap masyarakat berkelas, kultur intelektual (ilmu pengetahuan dan keahlian) diciptakan oleh klas yang berkuasa; dan tujuan kultur ini adalah sebagian untuk menjamin pemuasan langsung kebutuhan-kebutuhan proses sosial, dan sebagian lagi untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan mental para anggota klas yang memerintah. Dalam sejarah perjuangan-perjuangan kelas sebelumnya, klas-klas yang beraspirasi (seperti Golongan Ketiga masa baru-baru ini) dapat mengantisipasi kekuasaan politik dengan menegakkan suatu dominasi intelektual, sejauh-sementara mereka masih merupakan klas-klas yang ditundukka--mereka dapat membangun suatu ilmu baru dan suatu keahlian baru terhadap kultur yang sudah ketinggalan jaman dari periode dekaden itu.

Proletariat berada dalam suatu kedudukan yang sangat berbeda. Sebagai suatu klas yang tidak-bermilik, ia tidak dapat dalam proses pasangnya perjuangan secara spontan menciptakan suatu kultur mental mereka sendiri, sementara ia tetap berada dalam kerangka masyarakat burjuis. Di dalam masyarakat itu, dan selama landasan-landasan ekonominya bersikukuh, tidak bisa ada kultur lain kecuali suatu kultur burjuis. Sekalipun para profesor sosialis tertentu mungkin menyoraki pengenaan dasi, penggunaan kartu-kartu nama, dan mengendarai sepeda oleh kaum proletar sebagai contoh-contoh yang patut diperhatikan mengenai partisiupasi dalam kemajuan kultural, kaum pekerja itu sendiri tetap berada di luar kultur sejaman/kontemporer. Walaupun adanya kenyataan bahwa kaum buruh dengan tangan mereka sendiri menciptakan seluruh substratum sosial dari kultur ini, mereka hanya diperkenankan menikmatinya sejauh perkenan seperti itu dipersyaratkan untuk kinerja yang memuaskan dari fungsi-fungsi mereka di dalam proses ekonomi dan sosial dari masyarakat kapitalis.

Klas pekerja tidak akan berada di dalam suatu poisisi untuk menciptakan suatu keahliannya sendiri sampai ia telah sepenuhnya beremansipasi dari posisi klasnya yang sekarang. Paling-paling yang dapat dilakukannya dewasa ini adalah mengamankan kultur burjuis terhadap vandalisme reaksi burjuis, dan menciptakan kondisi-kondisi sosial yang diperlukan bagi suatu perkembangan kultural yang bebas.

Bahkan sepanjang garis-garis ini, kaum buruh, di dalam bentuk masyarakat yang berlaku, hanya dapat maju sejauh mereka-bagi diri mereka sendiri-dapat menciptakan senjata-senjata intelektual yang diperlukan dalam perjuangan mereka untuk pembebasan.

Tetapi pencadangan-pencadangan ini memaksakan pada klas pekerja (yaitu, pada para pimpinan intelektual kaum buruh) batasan-batasan yang sangat sempit di bidang kegiatan-kegiatan intelektual. Wilayah enerji kreatif mereka dibatasi pada satu departemen ilmu-pengetahuan yang khusus, yaitu ilmu pengetahuan sosial. Karena, sejauh berkat kaitan khas dari gagasan Golongan Keempat (Fourth Estate) dengan kurun historis kita, pencerahan yang menyangkut hukum-hukum perkembangan sosial telah menjadi esensial bagi kaum buruh di dalam perjuangan klas, keterkaitan ini telah membuahkan dengan baik sekali dalam ilmu pengetahuan sosial.dan monumen dari kultur proletarian jaman kita sekarang: doktrin Marxis.

Tetapi ciptaan Marx, yang sebagai suatu karya ilmiah merupakan suatu keutuhan raksasa, melampaui tuntutan-tuntutan sederhana dari perjuangan kelas proletar yang untuknya ia diciptakan. Baik di dalam analisisnya yang terinci dan lengkap-menyeluruh mengenai ekonomi kapitalis, maupun di dalam metode penelitian historisnya dengan medan penerapannya yang tiada terhingga, Marx telah menawarkan jauh lebih banyak daripada yang secara langsung esensial bagi prilaku praktis perang (perjuangan) klas itu. Hanya dalam keseimbangan dengan berderap-majunya gerakan kita, dan menuntut pemecahan persoalan-persoalan praktis baru, kita sekali-lagi menimba ke dalam kekayaan pemikiran Marx, agar darinya menimba dan menggunakan fragmen-fragmen baru dari doktrinnya.Tetapi karena gerakan kita, seperti semua kampanye kehidupan praktis, cenderung untuk bekerja terus dalam alur-alur pikiran lama, dan bergayut pada azas-azas setelah azas-azas itu berhenti dalam kesahihannya, maka penggunaan teoretis sistem Marxis itu berjalan dengan sangat lambat.

Maka, apabila dewasa ini kita mendeteksi suatu stagnasi di dalam gerakan kita sejauh yang mengenai masalah-masalah teoritis ini, ini bukanlah karena teori Marxis yang menghidupi kita itu tidak mampu berkembang atau telah menjadi ketinggalan-jaman. Sebaliknya, adalah karena kita belum belajar bagaimana membuat suatu penggunaan yang sepadan dari senjata-senjata mental yang paling penting yang telah keluarkan dari gudang senjata Marxis berdasarkan kebutuhan mendesak kita akan senjata-senjata itu di dalam tahap-tahap dini perjuangan kita. Tidaklah benar bahwa, sejauh yang menyangkut perjuangan praktis, Marx sudah ketinggalan jaman, bahwa kita telah menggantikan/ membuang Marx. Sebaliknya, Marx, di dalam ciptaan ilmiahnya, telah melampaui kita sebagai suatu partai pejuang-pejuang praktis. Tidak benar bahwa Marx tidak lagi mencukupi bagi kebutuhan-kebutuhan kita. Sebaliknya, kebutuhan-kebutuhan kita masih belum sepadan bagi penggunaan gagasan-gagasan Marx.

Demikianlah adanya dengan kondisi-kondisi sosial dari keberadaan proletarian di dalam masyarakat masa-kini, kondisi-kondisi yang pertama kali dijelaskan oleh teori Marxis, membalas dendam dengan nasib yang mereka paksakan atas teori Marxis itu sendiri. Walaupun teori itu merupakan suatu alat kultur intelektual yang tiada bandingannya, ia tetap tidak terpakai karena, sementara ia tidak bisa diterapkan pada kultur klas burjuis, ia sangat melampaui kebutuhan-kebutuhan klas pekerja di dalam persoalan persenjataan bagi perjuangan sehari-hari. Tidak sebelum klas pekerja dibebaskan dari kondisi-kondisi keberadaannya yang sekarang, metode penelitian Marxis itu akan tersosialisasikan berangkaian dengan cara-cara produksi lainnya, sehingga ia dapat sepenuhnya dipergunakan demi keuntungan kemanusiaan seluruhnya, dan dengan demikian ia dapat dikembangkan hingga sepenuh-penuhnya menurut kapasitas fungsionalnya.

Catatan
*) Sebuah karya Grossmann: The Law of Accumulation and the Breakdown of the Capitalist System, terbitan tahun 1930, membahas khusus mengenai teori tentang tingkat laba (the fall of the rate of profit/Jatuhnya tingkat laba) yang memang merupakan inti teori tentang nilai dan sistem kapitalisme.

http://www2.cddc.vt.edu/marxists/indonesia/archive/luxemburg/1903-Stagnasi.htm